Disusun oleh: Pdt. J. Lebang
1. Sabtu, 1 Maret 2008: Roma 5:20, 21
2. Minggu, 2 Maret 2008: Kejadian 31:1-9 M.Sengsara III
3. Senin, 3 Maret 2008: Mazmur 138:1-3
4. Selasa, 4 Maret 2008: Mazmur 138:7-8
5. Rabu, 5 Maret 2008: Kissah Rasul 7:51-53
6. Kamis, 6 Maret 2008: Kissah Rasul 13:26-35
7. Jumat, 7 Maret 2008: Kissah Rasul 13:36-43
8. Sabtu, 8 Maret 2008: I Korintus 1:18-24
9. Minggu, 9 Maret 2008: Daniel 3:11-18 M.Sengsara IV
10. Senin, 10 Maret 2008: Daniel 3:19-23
11. Selasa, 11 Maret 2008: Daniel 3:24-29
12. Rabu, 12 Maret 2008: Matius 28:16-20
13. Kamis, 13 Maret 2008: Lukas 21:10-19
14. Jumat, 14 Maret 2008: Kissah Rasul 4:1-14
15. Sabtu, 15 Maret 2008: Kissah Rasul 4:15-22
16. Minggu, 16 Maret 2008: Kissah Rasul 8:26-30 M.Sengsara V
17. Senin, 17 Maret 2008: Kissah Rasul 8:34-40
18. Selasa, 18 Maret 2008: I Korintus 2:1-5
19. Rabu, 19 Maret 2008: I Korintus 3:1-9
20. Kamis, 20 Maret 2008: Galatia 6:11-18
21. Jumat, 21 Maret 2008: I Tesalonika 2:1-6
22. Sabtu, 22 Maret 2008: Ibrani 2:5-13
23. Minggu, 23 Maret 2008: Kissah Rasul 11:19-26 M.SengsaraVI(HUT GT)
24. Senin, 24 Maret 2008: Kissah Rasul 22:1-5
25. Selasa, 25 Maret 2008: Kissah Rasul 22:6-16
26. Rabu, 26 Maret 2008: Kissah Rasul 22:17-22
27. Kamis, 27 Maret 2008: I Korintus 15:1-11
28. Jumat, 28 Maret 2008: Galatia 1:6-10
29. Sabtu, 29 Maret 2008: Galatia 1:11-24
30. Minggu, 30 Maret 2008: Matius 10:16-20 M.Sengsara VII
31. Senin, 31 Maret 2008: Matius 23:29-36
Minggu, 24 Februari 2008
Selasa, 19 Februari 2008
Berita Duka
Telah Meninggal:
Nn. Jacoba Maria Eggink pada tgl. 3 Feb 2008 di Belanda, beliau merupakan yang terakhir di antara tenaga Zending/GZB dan pernah mengabdi mejadi guru dan juga megabdi pada RS. Elim pada thn 1938-1950.
Pdt. Yan Tandilolo,M.Div pada tgl. 16 Feb 2008 di Jakarta, beliau merupakan salah satu pendeta yang banyak berjasa untuk Gereja Toraja.
BPMS- Gereja Toraja turut kehilangan dan berduka, semoga keluarga yang ditinggalkan dikuatkan oleh Tuhan.
Nn. Jacoba Maria Eggink pada tgl. 3 Feb 2008 di Belanda, beliau merupakan yang terakhir di antara tenaga Zending/GZB dan pernah mengabdi mejadi guru dan juga megabdi pada RS. Elim pada thn 1938-1950.
Pdt. Yan Tandilolo,M.Div pada tgl. 16 Feb 2008 di Jakarta, beliau merupakan salah satu pendeta yang banyak berjasa untuk Gereja Toraja.
BPMS- Gereja Toraja turut kehilangan dan berduka, semoga keluarga yang ditinggalkan dikuatkan oleh Tuhan.
Selasa, 12 Februari 2008
Lessons in Life/ Pelajaran dalam hidup
There was a man who had four sons. He wanted his sons to learn not to judge things too quickly. So he sent them each on a quest, in turn, to go and look at a pear tree that was a great distance away.
Ada seorang bapak yang memiliki 4 orang putra. Bapak ini ingin agar anak-anaknya tidak menilai segala sesuatu dengan cepat. Sehingga dia meminta anak-anaknya secara bergantian untuk pergi dan melihat pohon pir yang jaraknya cukup jauh.
The first son went in the winter, the second in the spring, the third in summer, and the youngest son in the fall.
Anak pertama pergi pada musim dingin/salju, anak kedua pada musim semi, anak ke tiga pada musim panas, and yang termudah/bungsu pada musim gugur.
When they had all gone and come back, he called them together to describe what they had seen.
Ketika mereka semua telah pergi dan kembali, sang bapak memanggil mereka untuk menggambarkan apa yang telah mereka lihat.
The first son said that the tree was ugly, bent, and twisted. The second son said no it was covered with green buds and full of promise.
Putra pertama mengatakan pohon itu jelek, bengkok/bungkuk, dan terbelit. Putra kedua mengatakan, pohon itu di penuhi dengan pucuk-pucuk yang hijau dan sangat menjanjikan.
The third son disagreed; he said it was laden with blossoms that smelled so sweet and looked so beautiful, it was the most graceful thing he had ever seen.
Putra ketiga tidak setuju; dia mengatakan pohon itu dipenuhi dengan bunga yang berbau sangat harum dan kelihatan sangat indah. Itu merupakan hal yang paling anggun yang pernah ia lihat.
The last son disagreed with all of them; he said it was ripe and drooping with fruit, full of life and fulfillment.
Putra bungsu tidak setuju dengan semua saudara-saudaranya; dia mengatakan pohon itu sudah matang, buah-buahnya berjatuhan, dan dipenuhi dengan kehidupan.
The man then explained to his sons that they were all right, because they had each seen but only one season in the tree's life.
Kemudian bapak ini menjelaskan kepada putra-putranya bahwa mereka semua benar, karena mereka telah melihatnya tetapi hanya satu musim dari kehidupan pohon itu.
He told them that you cannot judge a tree, or a person, by only one season, and that the essence of who they are and the pleasure, joy, and love that come from that life can only be measured at the end, when all the seasons are up.
Bapak ini mengatakan kepada putra-putranya bahwa kalian tidak dapat menilai sebuah pohon, atau seseorang, hanya dengan melalui satu musim dan itulah inti dari mereka, dan kesenangan, kegembiraan, dan cinta yang berasal dari kehidupan itu hanya dapat diukur pada akhirnya, ketika semua musimnya selesai.
If you give up when it's winter, you will miss the promise of your spring, the beauty of your summer, fulfillment of your fall.
Jika engkau menyerah pada musim dingin/salju, engkau akan melewatkan hal yang menjanjikan dari musim semi, keindakan dari musim panas, dan pemenuhan dari musim gugur mu.
Moral Leasons:
Don't let the pain of one season destroy the joy of all the rest. Don't judge life by one difficult season. Persevere through the difficult patches and better times are sure to come some time or later.
Jangan biarkan penderitaan dari satu musim menghancurkan kebahagiaan dari semuanya.
Jangan menilai kehidupan/hidup dengan satu musim yang sulit.
Bertekunlah melalui potongan-potongan yang sulit dan saat yang lebih baik tentulah akan datang pada waktunya.
Gbu...
Ada seorang bapak yang memiliki 4 orang putra. Bapak ini ingin agar anak-anaknya tidak menilai segala sesuatu dengan cepat. Sehingga dia meminta anak-anaknya secara bergantian untuk pergi dan melihat pohon pir yang jaraknya cukup jauh.
The first son went in the winter, the second in the spring, the third in summer, and the youngest son in the fall.
Anak pertama pergi pada musim dingin/salju, anak kedua pada musim semi, anak ke tiga pada musim panas, and yang termudah/bungsu pada musim gugur.
When they had all gone and come back, he called them together to describe what they had seen.
Ketika mereka semua telah pergi dan kembali, sang bapak memanggil mereka untuk menggambarkan apa yang telah mereka lihat.
The first son said that the tree was ugly, bent, and twisted. The second son said no it was covered with green buds and full of promise.
Putra pertama mengatakan pohon itu jelek, bengkok/bungkuk, dan terbelit. Putra kedua mengatakan, pohon itu di penuhi dengan pucuk-pucuk yang hijau dan sangat menjanjikan.
The third son disagreed; he said it was laden with blossoms that smelled so sweet and looked so beautiful, it was the most graceful thing he had ever seen.
Putra ketiga tidak setuju; dia mengatakan pohon itu dipenuhi dengan bunga yang berbau sangat harum dan kelihatan sangat indah. Itu merupakan hal yang paling anggun yang pernah ia lihat.
The last son disagreed with all of them; he said it was ripe and drooping with fruit, full of life and fulfillment.
Putra bungsu tidak setuju dengan semua saudara-saudaranya; dia mengatakan pohon itu sudah matang, buah-buahnya berjatuhan, dan dipenuhi dengan kehidupan.
The man then explained to his sons that they were all right, because they had each seen but only one season in the tree's life.
Kemudian bapak ini menjelaskan kepada putra-putranya bahwa mereka semua benar, karena mereka telah melihatnya tetapi hanya satu musim dari kehidupan pohon itu.
He told them that you cannot judge a tree, or a person, by only one season, and that the essence of who they are and the pleasure, joy, and love that come from that life can only be measured at the end, when all the seasons are up.
Bapak ini mengatakan kepada putra-putranya bahwa kalian tidak dapat menilai sebuah pohon, atau seseorang, hanya dengan melalui satu musim dan itulah inti dari mereka, dan kesenangan, kegembiraan, dan cinta yang berasal dari kehidupan itu hanya dapat diukur pada akhirnya, ketika semua musimnya selesai.
If you give up when it's winter, you will miss the promise of your spring, the beauty of your summer, fulfillment of your fall.
Jika engkau menyerah pada musim dingin/salju, engkau akan melewatkan hal yang menjanjikan dari musim semi, keindakan dari musim panas, dan pemenuhan dari musim gugur mu.
Moral Leasons:
Don't let the pain of one season destroy the joy of all the rest. Don't judge life by one difficult season. Persevere through the difficult patches and better times are sure to come some time or later.
Jangan biarkan penderitaan dari satu musim menghancurkan kebahagiaan dari semuanya.
Jangan menilai kehidupan/hidup dengan satu musim yang sulit.
Bertekunlah melalui potongan-potongan yang sulit dan saat yang lebih baik tentulah akan datang pada waktunya.
Gbu...
JADWAL KEGIATAN BPMS-Gereja Toraja
JADWAL KEGIATAN FEBRUARI 2008
PENGURUS BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE GEREJA TORAJA
31 Jan-2 Feb. 2008, Sidang MPL-PGI Wilayah Sulselbara di Makassar. Pelaksana: Ketua II
3 Feb. 2008, Peneguhan Pdt. Debora Bondang , S.Th di Jem. Lilikira’-Balusu. Pelaksana: Pdt. Y.P. Polandus.
3 Feb. 2008, Peneguhan Pdt. Nataniel Sampeurang, S.Th di Jem. Dende’-Dende’ Denpiku
3 Feb. 2008, Peneguhan Pdt. Nicolas Palisu Appang, S.Th di Jem. Londa-Kesu’ Malenong. Pelaksana: BPK Kesu’ Malenong.
3 Feb. 2008, Emeritasi Pdt. J.R. Pasolon, M.Th di Jem. Bua Tallulolo–Kesu’ Malenong. Pelaksana: Sekum.
3 Feb. 2008, Penguraian Pdt. Victor Christian Rantepadang, S.Th MM di Jem. Sengkang-Bone. Pelaksana: Ketua BPK. Bone.
6-11 Feb. 2008, Sidang EMS di Bali, Pelaksana: Ketua Umum,Bendahara Umum, Ketua Umum PWGT.
19 Feb. 2008, Pengurapan calon Pdt.Paulus Pelita Parrangan, S.Th di Jemaat Tonglo-Buntao’. Pelaksana: Ketua II.
21 Feb. 2008, Penguraina Pdt. Rustini Salam, S.Th di Jemaat Pangdo-Rembon Sado’ko’.Pelaksana: Pdt. Daniel Rori’.
21-23 Feb. 2008, Persidangan KAR-GT di Jem. Elim Balikpapan. Pelaksana: Ketua Umum
24 Feb. 2008, Peneguhan Pdt. Rustini Salam, S.Th di Jem Ke'pe' - Kapala Pitu. Pelaksana: Sekum
24 Feb. 2008, Penguraina Pdt. Benyamin Sulle Tonapa, S.Th di Jem. Eden - Madandan. Pelaksana: Pdt. Y.P. Polandus
25-29 Feb. 2008, Sidang MPL-PGI di Holet Mercure Jl. Pantai Indah Ancol. Pelaksana: Ketua II
25-29 Feb 2008, Sidang MPL-PGI di Hotel Mercure Jl. Pantai Indah Ancol. Pelaksana: Ketua I ( sebagai peninjau)
28 Feb. 2008, Penguraian Pdt. Karel Sanda Toding, S.th di Jem. Punti C.K. Pararukan-Sa'dan. Pelakasana: Pdt. Y.P. Polandus
29 Feb 2008, Penguraian Pdt. Yosama Maraden, S.Th di Jem.Mina- Bone. Pelaksana: Ketua Umum
Senin, 04 Februari 2008
Bacaan Harian Feb 2008)
Bacaan Harian
Disusun oleh: Pdt. J. Lebang
1. Jumat, 1 Februari 2008: Roma 2:25-29
2. Sabtu, 2 Februari 2008: Ibrani 2:1-4
3. Minggu, 3 Februari 2008: Kejadian 1:28-31
4. Senin, 4 Februari 2008: Kejadian 5:1-5
5. Selasa, 5 Februari 2008: Matius 19:4-8
6. Rabu, 6 Februari 2008: Matius 19:9-11
7. Kamis, 7 Februari 2008: I Korintus 7:1-4
8. Jumat, 8 Februari 2008: I Korintus 11:7-12
9. Sabtu, 9 Februari 2008: Epesus 5:28-33
10. Minggu, 10 Februari 2008: Kejadian 45:1-9
11. Senin, 11 Februari 2008: Ulangan 10:16-22
12. Selasa, 12 Februari 2008: Matius 5:17-20
13. Rabu, 13 Februari 2008: Matrius 5:43-48
14. Kamis, 14 Februari 2008: Lukas 10:29-37
15. Jumat, 15 Februari 2008: I Yohanes 3:11-18
16. Sabtu, 16 Februari 2008: Yudas 1:17-23
17. Minggu, 17 Februari 2008: Kejadian 20:1-8 M.Sengsara I
18. Senin, 18 Februari 2008: Kajdian 20:9-18
19. Selasa, 19 Februari 2008: Markus 8:31-38
20. Rabu, 20 Februari 2008: Markus 14:60-65
21. Kamis, 21 Februari 2008: Lukas 22:54-62
22. Jumat, 22 Februari 2008: Kissah Rasul 26:19-23
23. Sabtu, 23 Februari 2008: Ibrani 10:32-39
24. Minggu, 24 Februari 2008: Kejadian 4:8-16 M.Sengsara II
25. Senin, 25 Februari 2008: Mazmur 103:6-14
26. Selasa, 26 Februari 2008: Mazmur 103:15-18
27. Rabu, 27 Februari 2008: Mazmur 106:6-12
28. Kamis, 28 Februari 2008: Roma 2:1-4
29. Jumat, 29 Februari 2008: Roma 2:5-11
Disusun oleh: Pdt. J. Lebang
1. Jumat, 1 Februari 2008: Roma 2:25-29
2. Sabtu, 2 Februari 2008: Ibrani 2:1-4
3. Minggu, 3 Februari 2008: Kejadian 1:28-31
4. Senin, 4 Februari 2008: Kejadian 5:1-5
5. Selasa, 5 Februari 2008: Matius 19:4-8
6. Rabu, 6 Februari 2008: Matius 19:9-11
7. Kamis, 7 Februari 2008: I Korintus 7:1-4
8. Jumat, 8 Februari 2008: I Korintus 11:7-12
9. Sabtu, 9 Februari 2008: Epesus 5:28-33
10. Minggu, 10 Februari 2008: Kejadian 45:1-9
11. Senin, 11 Februari 2008: Ulangan 10:16-22
12. Selasa, 12 Februari 2008: Matius 5:17-20
13. Rabu, 13 Februari 2008: Matrius 5:43-48
14. Kamis, 14 Februari 2008: Lukas 10:29-37
15. Jumat, 15 Februari 2008: I Yohanes 3:11-18
16. Sabtu, 16 Februari 2008: Yudas 1:17-23
17. Minggu, 17 Februari 2008: Kejadian 20:1-8 M.Sengsara I
18. Senin, 18 Februari 2008: Kajdian 20:9-18
19. Selasa, 19 Februari 2008: Markus 8:31-38
20. Rabu, 20 Februari 2008: Markus 14:60-65
21. Kamis, 21 Februari 2008: Lukas 22:54-62
22. Jumat, 22 Februari 2008: Kissah Rasul 26:19-23
23. Sabtu, 23 Februari 2008: Ibrani 10:32-39
24. Minggu, 24 Februari 2008: Kejadian 4:8-16 M.Sengsara II
25. Senin, 25 Februari 2008: Mazmur 103:6-14
26. Selasa, 26 Februari 2008: Mazmur 103:15-18
27. Rabu, 27 Februari 2008: Mazmur 106:6-12
28. Kamis, 28 Februari 2008: Roma 2:1-4
29. Jumat, 29 Februari 2008: Roma 2:5-11
Langganan:
Postingan (Atom)
